Kata-kata yang menghempaskanku. Kata-kata pula yang menyambung nadiku kembali.
Namun semua layaknya cermin yang hancur. Sekuat apapun kau samarkan, ia tak akan kembali menjadi cermin yang sempurna.
Sisa-sisa kenangan masih mengendap dibalik gedung sekolah itu. Lorong-lorong yang tetap setia bersenandung lirih.
Sinar sang dewa tiada lelah mengintip kedalam ruang hampa penuh lembah nostalgia.
Bayangan masa lalu tumbuh dalam kepingan hati yang kau remukan. Menyisakan denting melodi pilu yang mengalun lembut. Aku terdiam menantikan belaian angin yang kan membawa ku kembali pada kisah kita. Sebuah cerita usang, yang masih pantas dikenang
0 comments:
Post a Comment